"Tidak masalah dari partai atau tidak, asal orangnya tepat. Agar ada perbaikan. Yang kita lihat pada pembentukan kabinet sebelumnya kan dia terkesan hanya ingin menyenangkan partai pendukungnya saja. Dia bisa tegas kok, itu sudah dibuktikan dalam penundaan revisi UU KPK yang justru datang dari partai asalnya, selain itu pada pemilihan Tito Karnavian yang padahal juga PDIP punya calon juga," ujarnya kepada wartawan di Cikini, Jakarta.
Menurutnya, masyarakat akan menyalahkan Jokowi jika nantinya menteri yang dipilih tidak tepat karena hanya ingin mengakomodir partai pendukung pemerintah yang baru. Kata dia, banyaknya partai pendukung, seharusnya semakin membuat Presiden Jokowi tidak takut pada salah satu kekuatan partai tertentu.
"Kalau milsanya resuffle jilid kedua ini tidak secara tepat memberi jawaban atas PR yang masih terbengkalai, saya kira publik malah akan menyalahkan Jokowi karena mungkin jangan-jangan kalau terlalu sering resuffle, rakyat merasa bukan salah menterinya, tetapi salah adalah presidennya karena dia yang memilih," imbuhnya.
Baca: Wacana Reshuffle, Setnov: Golkar Tak Sodorkan Nama
Sebelumnya, PDIP siap mendukung apapun langkah Presiden Joko Widodo terkait resuffle kabinet jilid II. Menurut, Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengatakan putusan reshuffle semestinya ditujukan untuk meningkatkan efektifitas dan kinerja pemerintah.
Editor: Sasmito