Bagikan:

Pemprov DIY Sangkal Temuan Komnas HAM Soal Kekerasan terhadap Mahasiswa Papua

"Nggak ada kejadian itu, nggak ada tanggal 14-15 orang pakai koteka, tidak ada orang yang diinjak kepalanya."

BERITA | NASIONAL

Jumat, 22 Jul 2016 22:16 WIB

Author

Rio Tuasikal

Pemprov DIY Sangkal Temuan Komnas HAM Soal Kekerasan terhadap Mahasiswa Papua

Penjagaan aparat di depan asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta (Foto: twitter LBH Yogyakarta)

KBR, Yogyakarta- Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta tetap menyangkal pengepungan asrama mahasiswa Papua terjadi di wilayahnya, meski Komnas HAM telah menyatakan ada indikasi pelanggaran HAM dalam kejadian itu.

Kepala Kesbangpol Yogya Agung Supriyono mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Anggota Komnas HAM Natalius Pigai yang menginvestigasi kejadian itu di Yogyakarta. Agung dan Sekda Yogya mendampingi Sultan Yogya saat itu. Pihaknya telah menjelaskan bahwa kejadian itu tidak benar.

"Nggak ada kejadian itu, nggak ada tanggal 14-15 orang pakai koteka, tidak ada orang yang diinjak kepalanya. Itu tidak ada semuanya," kata dia ketika dihubungi KBR, Jumat (23/7/2016) malam.

Bahkan menurutnya, kejadian itu hanya muncul dari media sosial.

"Itu cobalah diteliti kembali. Mungkin itu hanya media sosial yang membesar-besarkan berita," kata dia lagi.

Agung menyatakan, laporan Komnas HAM itu tidak adil karena hanya penilaian satu pihak. Kata dia,  seharusnya Komnas HAM sudah menjelaskan indikasi pelanggaran saat bertemu Pemprov Yogya.

"Di hadapan pemerintah daerha dia tidak menyampaikan itu. Monggo diklarifikasi," tandasnya.

Saat bertemu Pemprov Yogya pekan ini, Natalius Pigai tengah mengumpulkan data-data. Dan kesimpulan atas peristiwa tersebut, baru dibacakan hari ini di Jakarta.

Dalam kesimpulannya, Komnas HAM menyatakan ada 8 indikasi pelanggaran HAM dalam pengepungan asrama mahasiswa Papua di Yogya. Pelanggaran itu antara lain pembatasan berekspresi, polisi yang melampaui kewenangan, dan penangkapan mahasiswa tanpa alat bukti yang cukup.

Polda DIY mengepung asrama ketika mahasiswa Papua akan berunjuk rasa. Mahasiswa hendak mendukung Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) jadi anggota tetap Melanesian Spearhead Group (MSG).

Editor: Dimas Rizky 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending