Bagikan:

Mudik, MTI: Macet Total di Brebes karena Kurang Sosialisasi

"Begini, ketika anda masih ada di Cikarang, kasih informasi. Sampai di Cikampek juga kasih informasi, dibelokkan, dipaksa jika perlu."

BERITA | NASIONAL

Senin, 04 Jul 2016 19:35 WIB

Author

Wydia Angga

Mudik, MTI: Macet Total di Brebes karena Kurang Sosialisasi

Kemacetan di Brebes, Jawa Tengah. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat membuat penumpukan pemudik terjadi di Brebes. Kata Sekjen MTI, Soegeng Purnomo, seharusnya pemerintah menyosialisasikan jalur mudik lainnya supaya masyarakat tidak terkonsentrasi untuk menggunakan tol Brebes. Kalau perlu, kata dia, pemudik dipaksa untuk mengambil jalur selatan yang dilihatnya lebih ringan.

"Begini, ketika anda masih ada di Cikarang, kasih informasi. Sampai di Cikampek juga kasih informasi, dibelokkan, dipaksa jika perlu. Itu untuk yang baru mau datang. Tapi yang sudah keburu nyemplung di sana, silahkan anda balik badan di sini, muter arah. Biasa kan, balik badan kita kalau macet. Tapi dikasih tahu, kalau balik badan lewat Bandung anda akan lima jam lebih lama, pilih mana. Dikasih pilihan, anda mau stuck di sini 24 jam atau lima jam lebih lama tapi lancar," ujar Soegeng kepada KBR, Senin (4/7/2016).

Soegeng menambahkan, propaganda adanya tol baru membuat pemudik motor berpikir jalan non tol lenggang karena menganggap semua pengguna mobil akan melewati jalan tol itu. Sementara jumlah pengguna mobil semakin banyak karena sebelumnya hasil random check dari Kementerian Perhubungan menyebut adanya bus-bus umum yang tak lolos dari pemeriksaan. Sehingga pengguna mobil itu pun akhirnya bertemu dengan pengendara motor yang meningkat dua kali lipat dan menumpuk di kota Brebes.

"Sebetulnya kalau publikasi bagus, artinya sebagian silahkan lewat selatan. Dibanding tahun lalu, jalur selatan lebih ringan karena semua orang sekarang tertarik ke Cipali sama tol yang baru. Itu propaganda yang keliru dan menyesatkan menurut saya. (Harusnya publikasi berimbang untuk jalur lain?) persis," pungkasnya.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending