KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyetujui usulan Kementerian Perhubungan dan Tentara Nasional Indonesia untuk segera memanfaatkan ruang udara di Selatan Pulau Jawa untuk komersil. Pasalnya menurut Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, ruang udara di utara Pulau Jawa sudah sangat padat dan sudah menjadi jalur udara nomor lima terpadat di dunia.
"Presiden memimpin ratas khusus untuk pembahasan pola operasi bandara enclave civil dan juga pemanfaatan ruang udara di selatan Pulau Jawa. Pada prinsipnya Presiden menyetujui apa yang diusulkan Menhub dan tentunya atas persetujuan Panglima TNI dan Kepala Staf AU untuk memanfaatkan ruang Selatan Pulau Jawa yang selama ini terlarang," ujar Pramono kepada wartawan di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/07).
Kata dia, Presiden memerintahkan agar dibuatkan Peraturan Presiden (Perpres) operasi bandara enclave civil dan juga pemanfaatan ruang udara di selatan Pulau Jawa tersebut. Nantinya kata dia, pada 17 Agustus hingga 17 September 2016 akan dilakukan evaluasi atau kajian yang hasilnya akan menguatkan pemerintah dalam menguatkan ruang udara di Selatan Pulau Jawa.
"Mudah-mudahan pada Bulan Agustus, 17 Agustus - 17 September nanti evaluasinya, ruang selatan itu bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Dia menambahkan, jika hasil kajiannya dapat dimanfaatkan, maka Presiden Jokowi akan memutuskan untuk mengembangkan ruang udara tersebut di Blitar, Trenggalek, Malang.
"Pada prinsipnya selatan akan dimanfaatkan jalur udara selatan sehingga dengan demikian penerbangan ke Bali, detail nanti menhub, misal cost bisa turun 10 persen, fuel 15 persen dan sebagainya. Karena rasio penduduk di Jawa sudah padat maka Jateng, Jabar, wilayah selatannya akan difungsikan. Sehingga crowded atau beban di wilayah utara selama ini kan lewat utara akan dikurangi secara signifikan," ujarnya.