"Sederhana saja. Kita bicarakan soal bagaimana kita melanjutkan dewan kawasan. Kita mau bikin sistem. Apa saja yang mesti di bangun. Seperti Bandara, bagaimana kondisinya pelabuhan. (Soal kewenangan dan peizinanan tidak ada yg berbenturan? )Ngga ada. Kita jalan terus. Malah kita mau bikin i23j dan KILK," kata Hatanto di kantor Menko Perekonomian, Minggu (24/7/2016).
Hatanto yakin layanan sistem online bisa memberikan kemudahan dan mempercepat proses perizinan peralihan hak lahan.
Hari ini, BP Batam menggelar rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution. Menurut Hatanto, pertemuan ini hanya memberikan laporan perkembangan kemudahan investasi di Batam.
"Tadi semacam progres report setelah tiga bulan. Kan nanti akan ada pertemuan dewan kawasan baru lagi. (Yang sudah progres itu yg mana?) Ya itu mengenai lahan, mengenai PTSP, mengenai pelabuhan, bandara. Banyak. Lahan saya sudah sering bilang. Kita akan bangun sistem automatic, transparan, acuntable. Jadi kita sudah bikin pemetaan di lahan itu. Kita kerja sama dengan angkatan darat,"paparnya
Batam tidak hanya akan menjadi gerbang utama Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tetapi juga sebagai pusat bisnis terdepan Indonesia.
Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat, realisasi investasi asing di Batam sampai dengan Mei 2016 meningkat dibanding tahun lalu. Tahun ini ada 62 proyek dengan nilai investasi mencapai 392 juta Dolar Amerika atau setara Rp5 triliun.
Realisasi investasi ini mencakup delapan besar industri yakni industri alat angkutan dan transportasi, industri kimia dasar, industri makanan, konstruksi, industri logam dasar, dan industri mesin, dan industri elektronik.
Jika dilihat berdasarkan jumlah negara, berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), ada empat negara yang menyumbangkan investasi paling besar di Batam, yakni Singapura, Malaysia , Jerman, dan Australia.
BP Batam Siapkan Dua Sistem Online Permudah Investor
Dua sistem itu yaitu Pelayanan Izin Investasi 2-3 jam (i23J) dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK).

Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba (kedua kanan) bersama Anggota DPD asal Kepulauan Riau, Djasarmen Purba (tengah) ketika meninjau pembangkit Bright PLN Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/7). Foto
KBR, Jakarta - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyiapkan Pelayanan Izin Investasi 2-3 jam (i23J) dengan 8 paket peizinan untuk mempermudah investor di Batam. Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipeotro mengatakan, selain i23j, Batam juga membangun fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK). Saat ini persiapan kedua sistem sudah mencapai 90 persen dengan sistem online yang terintegrasi untuk pelayanan pengelolaan lahan.
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai