KBR, Jakarta - Berdasarkan penyelidikan awal, TNI Angkatan Udara menduga pesawat Hercules C130 jatuh karena menabrak antena radio. Juru bicara TNI AU Dwi Badarmanto mengatakan, bila tidak ada antena, pesawat masih bisa diterbangkan, meski satu mesin mati. Kata dia, keberadaan antena radio di sekitar bandar udara sudah menyalahi aturan.
"Sebenarnya kalau pesawat Hercules itu, engine mati satu nggak masalah, masalahnya baru take off, ada obstacle itu, kan pertama nabrak antena dulu, baru nabrak rumah. Padahal persyaratannya itu kan tidak boleh membangun yang tinggitinggi di dekat bandara," kata Dwi Badarmanto ketika dihubungi KBR, (3/7/2015).
Juru bicara TNI AU Dwi Badarmanto menambahkan, pihaknya tidak akan melibatkan KNKT untuk
penyelidikan kecelakaan. Kata dia, TNI AU telah menyiapkan tim sendiri untuk mencari penyebab
kecelakaan.
Sementara, sampai hari ini 117 korban telah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada
keluarga. Sisa korban yang masih belum teridentifikasi sekitar 30 orang
Editor: Malika