KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo akan bertolak ke Singapura 28 Juli
mendatang dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, di antara
kedua negara telah membentuk enam kelompok kerja (working group) yang
telah melakukan pertemuan hari ini di Jakarta. Kata dia, bahan hasil
pertemuan tersebut akan dibahas ketika kedua kepala negara bertemu.
"Working
group tentang Batam, Bintan dan Karimun, working group tentang tourism,
working group investasi, working group tenaga kerja, working group
agriculture, ini adalah persiapan untuk kunjungan presiden ke
Singapura," kata Sofyan Djalil, seusai pertemuan bilateral dengan
perwakilan Singapura, di Hotel Borobudur, Kamis (23/7/2015).
Sementara,
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan perluasan investasi
Singapura di Indonesia ke luar Jawa. Deputi Bidang Pengendalian dan
Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, pemerintah akan mengarahkan
investasi tersebut ke sejumlah sektor, di antaranya, maritim,
infrastruktur dan manufaktur. Kata dia, selama ini nilai investasi
Singapura mencapai 5,8 miliar dolar Amerika. Dari jumlah tersebut,
presentase terbesar terkonsentrasi ke Batam, Bintan dan Karimun Jawa,
yang mencapai hingga 70 persen dari total investasi.
"60-70
persen (di Bintan, Batam dan Karimun Jawa), besar. Kita maunya lebih
banyak (investasi) ke luar Jawa. Kita harus memetakan potensi juga,
potensi mereka gimana sih? di sana kan banyak industri perkapalan, kita
kan butuh maritim industry, kayak gitu, kita kan harus bicara dengan
perusahaan-perusahaan itu" jelas Azhar Lubis.
Editor: Malika