KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo membuat sebuah kesepakatan dengan Presiden Turki terkait penanggulangan Kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). Hal ini dilakukan saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an melakukan kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka. Kata Jokowi, sebagai daerah yang berbatasan dengan Suriah, Turki akan bertukar informasi intelejen dengan Indonesia soal ISIS.
"Tadi kita juga minta agar ada kerja sama intelijen, kerjasama informasi. Dan kita juga minta ada nanti yang kita tempatkan di sana aparat kita, aparat intelejen. Agar bisa menukar informasi. Agar intelijen betul-betul kita lakukan," kata Jokowi selepas bertemu Presiden Turki, Jumat (31/7/2015).
Dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Turki menyatakan ada 16 ribu teroris ISIS di Turki yang gagal menyebrang ke Suriah. Ini lantaran pintu penyebrangan ditutup oleh Pemerintah Turki. Sebanyak 1.600 orang diantaranya dideportasi oleh Turki. Dan 1.300 orang lainnya ditangkap. Presiden Turki, Erdogan, menyatakan teroris ISIS yang melewati Turki untuk masuk ke Suriah sudah membuat negaranya mengalami krisis ekspor.