KBR,Jakarta– Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya menyatakan sudah menugaskan dirjen-nya untuk menyelidiki dugaan penyiksaan lumba-lumba di resor Wake Dolphin Bali. Empat ekor lumba-lumba di resor diduga itu ditaruh dalam kolam kecil berukuran 10x20 meter. Bukan hanya itu, air kolam juga dikabarkan mengandung klorin. Padahal resor itu, kata Siti, adalah pemegang konservasi lumba-lumba untuk atraksi yang harus mengikuti syarat-syarat konservasi lumba-lumba.
“Pada dasarnya yang namanya lembaga konservasi ada syarat-syaratnya. Kalau klorin itu kan pedes ya yang suka buat di kolam renang itu lho. Kalau dikasih ke lumba-lumba ya bisa gawat,” kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (15/7/2015).
Siti menambahkan, pemberian klorin di kolam lumba-lumba bisa membuat mata ikan itu buta. Ia mengetahui hal ini ketika mendapat banyak laporan petisi agar resor tersebut menghentikan atraksi lumba-lumba.
”Saya perhatikan itu dan saya sudah kasih instruksi awal (ke dirjen),” ujarnya.
Sebelumnya seorang peselancar asing bernama Craig Brokensha membuat petisi di website change.org.
Ia menyatakan terkejut ketika mendapati ada sejumlah lumba-lumba
terkurung di kolam kecil di daerah Keramas, Bali. Empat lumba-lumba itu
terpenjara dalam air yang mengandung klorin untuk dipertontonkan pada
turis. Petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 200 ribuan (212.233) netizen.
Editor: Malika