KBR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri meminta petugas pemutakhiran data pemilih betul-betul mengecek dari rumah ke rumah. Direktur Kependudukan dan Catatan Sipil, Zudan Arief Fakhrullah, mengatakan selama ini, ada petugas yang hanya bertanya pada ketua RT atau ketua RW setempat. Padahal ketua RT bisa saja salah mengingat jumlah warganya, sehingga data pemilih pun salah.
"Harus mengecek betul datanya," ujar Zudan kepada wartawan di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (2/7/2015) siang.
"Misalnya satu keluarga anggotanya berapa? Di sana tujuh. Semua tanya ke pak RT tok. Petugas catat saja hak pilih tujuh, padahal empat sudah kuliah (di luar kota)," jelasnya.
Zudan menambahkan, warga juga harus menyediakan waktu untuk
ditemui petugas. Kadang ada warga yang sulit ditemui saat pagi sampai
malam. Hal itu membuat petugas mengandalkan ketua RT. Pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada serentak 9 Desember sedang berlangsung. Waktu pemutakhiran kurang lebih sebulan lagi.
Editor: Rony Sitanggang