Bagikan:

Mappi : KPK Harus Buka Gurita Makelar Kasus di PTUN Medan

Telusur budaya makelar kasus, KPK harus buka jaringan makelar kasus yang terjadi di PTUN Medan, Sumatera Utara.

BERITA | NASIONAL

Selasa, 14 Jul 2015 21:43 WIB

Author

Yudi Rachman

Makelar Kasus. Foto: Antara

Makelar Kasus. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus membuka jaringan makelar kasus yang terjadi di PTUN Medan, Sumatera Utara. Menurut Koordinator Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (Mappi) Dio Ashar, KPK bisa menelusuri budaya suap dan makelar kasus di pengadilan.

"Harus dibuka jangan hanya sekadar menangkap perlu ditelusuri juga jaringannya bagaimana, budayanya bagaimana. Itu harus dibuat bagaimana pencegahan ke depannya," jelas Koordinator Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Dio Ashar kepada KBR, Selasa (14/7). 

KPK, kata dia, juga bisa mencegah penyuapan antara advokat dan hakim tidak terjadi lagi.

"Karena praktek ini antara satu pihak, hakim sendiri, advokat bisa juga kedua-duanya. Ini bisa jadi peringatan bagi advokat dengan fungsinya dia sebagai pengacara, praktek dengan menggunakan fulus tidak bisa dibiarkan," tambahnya.

Koordinator Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI), Dio Ashar menambahkan, praktek makelar kasus di pengadilan terjadi karena lemahnya pengawasan oleh Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung. Hukuman yang ringan tidak membuat hakim dan panitera kapok ketika mempermainkan putusannya.


Editor: Quinawaty Pasaribu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending