Bagikan:

Keluarga TNI korban Hercules: Semoga ini Tragedi Terakhir

Pemerintah diharap bisa mengambil hikmah dari tragedi tersebut agar peristiwa serupa tak perlu terulang.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 03 Jul 2015 14:50 WIB

Puing-puing pesawat Hercules. Foto: Antara

Puing-puing pesawat Hercules. Foto: Antara

KBR, Solo- Juru bicara keluarga TNI korban tragedi Hercules C130, Sutrisno asal Boyolali, Suroto berharap tragedi pesawat Hercules C130 di Medan, menjadi tragedi yang terakhir. Suroto yakin pemerintah bisa mengambil hikmah dari tragedi tersebut agar peristiwa serupa tak perlu terulang.

Kondisi keluarga kami masih shock, terutama Ibu dan istri Sutrisno. Ya kami memahami kondisi ini karena mendapat berita mendadak dan kabar duka. Kalau dari TNI, sejak semalam kami sudah bertemu dan mereka menyampaikan akan memberikan seluruh hak yang akan diterima istri dan anak, biaya hidup hingga pendidikan untuk anak-anaknya. Kan anaknya ada 2, satu berusia 5 tahun dan satu lagi masih bayi berusia 3 bulan. Kalau nanti pas dewasa mereka akan melanjutkan menjadi TNI AU, akan mendapat prioritas menjalani tes," kata Suroto kepada KBR, Jumat (3/7/2015).

"Ya harapan kami sebagai keluarga korban, pemerintah bisa mengambil hikmah dari tragedi ini. Semoga ini menjadi tragedy yang terakhir, jangan sampai ada keluarga atau TNI yang menjadi korban lagi. Pemerintah harus mampu menjamin keselamatan warga dan aparatnya saat bertugas,” ujarnya lagi.

Jenazah Sutrisno dibawa dari Medan dan transit di Halim Perdana Kusuma Jakarta dan menuju Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta bersama 8 jenazah anggota TNI lainnya yaitu co-pilot Pandu Setiawan, Agung Budiarto, Mujiman,  Warsiyanto, dan Saryanto. Mereka dimakamkan di Yogyakarta.

Sedangkan jenazah Alfian Yulfika dimakamkan di Klaten, Sutrisno dimakamkan di Boyolali.
Joko Purwanto dimakamkan di Sragen Jawa tengah, Rabu malam.

Jenazah Joko Purwanto dibawa melalui Bandara Ahmad Yani Semarang bersama jenazah 3 rekannya yang tergabung di penerbangan Angkatan Darat atau Penerbad yaitu Lutfi, Taufik Setyobudi, Sri Febri Ramadhan.

Editor: Malika

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending