KBR, Solo- Juru bicara keluarga TNI korban tragedi Hercules C130, Sutrisno asal Boyolali, Suroto berharap tragedi pesawat Hercules C130 di Medan, menjadi tragedi yang terakhir. Suroto yakin pemerintah bisa mengambil hikmah dari tragedi tersebut agar peristiwa serupa tak perlu terulang.
“Kondisi keluarga kami masih shock, terutama Ibu dan istri Sutrisno. Ya kami memahami kondisi ini karena mendapat berita mendadak dan kabar duka. Kalau dari TNI, sejak semalam kami sudah bertemu dan mereka menyampaikan akan memberikan seluruh hak yang akan diterima istri dan anak, biaya hidup hingga pendidikan untuk anak-anaknya. Kan anaknya ada 2, satu berusia 5 tahun dan satu lagi masih bayi berusia 3 bulan. Kalau nanti pas dewasa mereka akan melanjutkan menjadi TNI AU, akan mendapat prioritas menjalani tes," kata Suroto kepada KBR, Jumat (3/7/2015).
"Ya harapan kami sebagai keluarga korban, pemerintah bisa mengambil hikmah dari tragedi ini. Semoga ini menjadi tragedy yang terakhir, jangan sampai ada keluarga atau TNI yang menjadi korban lagi. Pemerintah harus mampu menjamin keselamatan warga dan aparatnya saat bertugas,” ujarnya lagi.
Jenazah Sutrisno dibawa dari Medan dan transit di
Halim Perdana Kusuma Jakarta dan menuju Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta bersama
8 jenazah anggota TNI lainnya yaitu co-pilot
Pandu Setiawan, Agung Budiarto, Mujiman,
Warsiyanto, dan Saryanto. Mereka dimakamkan di Yogyakarta.
Sedangkan jenazah Alfian Yulfika dimakamkan di Klaten, Sutrisno dimakamkan di Boyolali. Joko Purwanto dimakamkan di Sragen Jawa
tengah, Rabu malam.
Jenazah Joko Purwanto dibawa melalui Bandara Ahmad
Yani Semarang bersama jenazah 3 rekannya yang tergabung di penerbangan Angkatan
Darat atau Penerbad yaitu Lutfi, Taufik Setyobudi, Sri Febri Ramadhan.
Editor: Malika