Bagikan:

Jemaat Ahmadiyah di Bukit Duri Minta Ahok Jamin Keamanan Beribadah

Jemaat Ahmadiyah, Bukit Duri, Jakarta Selatan meminta Gubernur Jakarta, Basuki Tjahajapurnama menjamin keamanan dan kenyamanan dalam beribadah.

BERITA | NASIONAL

Sabtu, 11 Jul 2015 15:58 WIB

Author

Yudi Rachman

Jemaat Ahmadiyah di Bukit Duri Minta Ahok Jamin Keamanan Beribadah

Salah seorang Jemaat Ahmadiyah Bukit Duri melakukan Ibadah Jumat. (Foto: Yudi Rachman)

KBR, Jakarta- Jemaat Ahmadiyah, Bukit Duri, Jakarta Selatan meminta Gubernur Jakarta, Basuki Tjahajapurnama menjamin keamanan dan kenyamanan dalam beribadah.

Juru Bicara Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Yendra Budianan mengatakan, gubernur  diharapkan membantu proses mediasi agar jemaat bisa beribadah. Sehingga permasalahan ini tidak mencoreng nama baik Jakarta sebagai ibukota dan barometer toleransi untuk daerah lain.

"Kami meminta yang pertama tentunya Gubernur Jakarta yang kami kenal sangat tegas dalam menjalankan konstitusi untuk memastikan jaminan keamanan dan kenyamanan dalam hak-hak beribadah warganya.Apalagi saat ini di bulan Ramadhan, sebentar lagi kami menjalankan hari raya Idul Fitri. Gubernur diharapkan bisa menjalankan tindakan-tindakan atau mediasi untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut-larut," jelas Juru bicara Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana di Jakarta, Jumat (10/7).

Juru Bicara Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana menambahkan, kejadian pelarangan beribadah di Jakarta akan memicu pelarangan beribadah di daerah lain.

Sebelumnya, warga Bukit Duri Jakarta Selatan melakukan pelarangan shalat Jumat kepada jemaat Ahmadiyah. Warga memalang jalan menuju ke Masjid An-Nur dengan bambu. Masjid An-Nur milik Ahmadiyah di daerah itu juga disegel pemerintah kota Jakarta Selatan dengan alasan menyalahi perizinan rumah ibadah. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending