Bagikan:

ICW Sayangkan Pansel KPK Tak Syaratkan Pelaporan Harta Kekayaan

ICW tengah melakukan tracking cepat kepada 194 capim KPK yang lolos administrasi.

BERITA | NASIONAL

Senin, 06 Jul 2015 10:57 WIB

Author

Eli Kamilah

ICW Sayangkan Pansel KPK Tak Syaratkan Pelaporan Harta Kekayaan

Koordinator ICW bidang Hukum Febri Hendri/ANTARAFOTO.

KBR, Jakarta - Peneliti Indonesian Corupption Watch (ICW), Febri Hendri menyayangkan langkah Pansel KPK yang tak menyertakan syarat pelaporan harta kekayaan calon pimpinan (capim) KPK, dalam seleksi administrasi. Menurut Febri, banyak dari capim yang lolos tidak pernah mendaftarkan harta kekayaannya. Saat ini, ICW tengah melakukan tracking cepat kepada 194 capim KPK yang lolos administrasi. Namun, Febri enggan menyebut nama capim yang dinilai layak masuk daftar hitam.

"Perlukah saat ini laporan harta? harus. Tapi ini ka bukan syarat wajib? ini yang kita sayangkan dari pansel. Kenapa mereka tidak menggunakan pernah lapor harta kekayaan yang menjadi syarat administratif. Karena banyak dari mereka yang tidak pernah lapor harta kekayaan."

Febri menambahkan tracking cepat yang dilakukan ICW di ambil dari sejumlah informasi kasus korupsi yang ditangani lembaganya, di tambah informasi yang ada di media massa. Pasca tracking cepat, ICW baru melakukan tracking lapangan capim KPK.

Sebelumnya, Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) meloloskan 194 calon pimpinan KPK dari 611 pelamar. Ketua Pansel, Destry Damayanti mengatakan, kebanyakan pelamar yang lolos seleksi awal berprofesi sebagai advokat yaitu sebanyak 46 orang. Sementara yang berasal dari penegak hukum berjumlah 23, dan dari internal KPK sendiri berjumlah 4 orang. Destry menambahkan, dari jumlah pelamar yang lolos, 23 diantaranya perempuan.


Editor : Sasmito Madrim

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending