Bagikan:

Hasto Bantah Rekaman dan Kriminalisasi KPK

Hasto mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan upaya kriminalisasi kepada KPK.

BERITA | NASIONAL

Rabu, 15 Jul 2015 15:36 WIB

Author

Yudi Rachman

Hasto Bantah Rekaman dan Kriminalisasi KPK

Hasto Kristiyanto. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah melakukan kriminalisasi terhadap lembaga antirasuah KPK. Hasto mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan upaya kriminalisasi kepada KPK. Bahkan, dia mempertanyakan kebenaran dugaan rekamanan penyadapan itu.

"Kami tidak punya kapasitas untuk melakukan tindakan itu. Tidak pernah ada pemikiran sedikit pun untuk melakukan kriminalisasi. Jadi itu sama sekali tidak benar. Termasuk wawancara saya yang dimuat di salah satu majalah nasional terkemuka itu pun tidak ditampilkan secara utuh. Sehingga seolah-olah nampak suatu persepsi master mind dan sebagainya. Pertemuan saya dengan Abraham Samad adalah pertemuan yang terjadi dan banyak saksi dan dilakukan lebih dari enam kali dan itu justru tidak mendapatkan muatan di dalam pemberitaan tersebut, padahal substansinya justru di situ. Jadi tidak pernah ada kriminalisasi demikian dikriminalisasi juga kami tidak pernah melakukan," jelas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung KPK, Rabu (15/7/2015).

Sekjen PDI Hasto Kristiyanto juga mempertanyakan soal pertemuan dirinya dengan Ketua KPK nonaktif Abraham Samad. Kata dia, tidak ada pemberitaan soal pertemuan dirinya dengan Abraham Samad yang dianggap melanggar etika sebagai pimpinan KPK.

Sebelumnya, muncul transkrip rekaman pembicaraan orang yang diduga Hasto Kristiyanto dengan beberapa penyidik di Bareskrim Polri. Isi transkrip rekaman itu menggambarkan upaya kriminalisasi pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending