Bagikan:

Dua Kementerian Jamin Pendidikan WNI Di Luar Negeri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, ini merupakan kerjasama kedua kementerian untuk mencari solusi agar pendidikan bisa terjangkau oleh seluruh WNI.

BERITA | NASIONAL

Selasa, 14 Jul 2015 12:17 WIB

Dua Kementerian Jamin Pendidikan WNI Di Luar Negeri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Foto: Danny/KBR

KBR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen menjamin kepastian hak pendidikan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri, termasuk di daerah perbatasan, pelosok dan buruh migran. Hal ini tercermin dalam penandatangan peraturan bersama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Luar Negeri tentang penyelenggaran pendidikan di luar negeri, hari ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan, ini merupakan kerjasama kedua kementerian untuk mencari solusi agar pendidikan bisa terjangkau oleh seluruh WNI. Salah satunya, kata dia, pembuatan asrama bagi anak-anak yang tinggal di wilayah perbatasan agar mudah mengakses pendidikan. Fasilitas asrama tersebut di antaranya dibangun di Kinabalu dan Sebatik, Malaysia

"Kita mulai menyelenggarakan, sekolah di wilayah Indonesia dengan menggunakan fasilitas asrama, sehingga anak-anak bisa bersekolah, Senin-Jumat, nanti baru Sabtu Minggu mereka pulang ke ortunya," jelas  Anies di Kementerian Luar Negeri, (14/7/2015). 

Anies mencontohkan salah satu kesulitan yang dihadapi para siswa di daerah perbatasan yaitu keterlambatan jam sekolah akibat mobil pengantar siswa yang singgah di beberapa sekolah.

Karena lokasi yang sering tersebar, jadi daripada mereka habis waktu tiap pagi, di beberapa titik, anak-anak itu berangkat di 3.30 pagi, jam 4 pagi mereka sudah berangkat. Karena mobil yang menjemput itu muter ke banyak tempat, baru nanti 6.30 sampai ke sekolah. Situasi seperti ini situasi yang sangat berat," tambahnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menambahkan, saat ini terdapat 14 sekolah Indonesia di luar negeri yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sekolah ini melayani sekitar 3 ribu siswa WNI. Di antaranya di Kuala Lumpur, Kinabalu, Singapura, Bangkok, Yangon, Jeddah, Riyadh, Mekkah, Kairo, Den Haag, Moskow, dan Beograd.


Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending