KBR, Jakarta - Importir daging sapi menolak disalahkan atas meroketnya harga daging selama hari raya. Ketua Asosiasi Importir Daging Sapi Thomas Sembiring mengatakan, pihaknya tidak bisa memasok daging sapi ke pasaran, lantaran hanya boleh menyuplai untuk kebutuhan industri. Kata dia, Kementerian Pertanian telah memberlakukan aturan ini sejak awal tahun, dengan alasan stok daging lokal telah mencukupi.
"Kami, satu, nggak boleh menjual ke pasar umum. Kedua, ada larangan secondary cut (daging potong sekunder), biasanya itu yang paling banyak dibutuhkan di waktu puasa, lebaran. Itu dilarang diimpor. Jadi kami hanya untuk industri, ya hotel bintang empat, lima, gitulah. Jadi apa yang mau diturunkan harga?" Kata Thomas ketika dihubungi KBR, (17/7)
Ketua Asosiasi Importir Daging Sapi Thomas Sembiring menambahkan, pihaknya sudah berkali-kali meminta pelarangan tersebut dihapus. Ini lantaran, pada kenyataannya, harga daging sapi tetap meroket. Di beberapa daerah, harga daging sapi bahkan menembus harga 150 ribu rupiah.
Editor: Rony Sitanggang