Bagikan:

Bareskrim Ambil Alih Kasus Korupsi Gubernur Bengkulu

Agar tidak terjadi beban psikologis bagi Polda, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri akan tangani langsung Gubernur Bengkulu, Junaidi Hasyam.

BERITA | NASIONAL

Kamis, 16 Jul 2015 16:44 WIB

Kabareskrim Budi Waseso. Foto: KBR/Aisyah Khairunnisa

Kabareskrim Budi Waseso. Foto: KBR/Aisyah Khairunnisa

KBR,Jakarta- Kepolsian Indonesia memastikan penanganan kasus korupsi yang menyeret Gubernur Bengkulu, Junaidi Hasyam akan ditangani langsung oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

Kepala Bareskrim, Budi Waseso mengatakan, hal ini dilakukan agar tidak terjadi beban psikologis bagi Polda dalam menangani kasus tersebut yang sebelumnya merupakan partner dalam mengelola daerah. Kata dia juga, pengambilalihan ini untuk mempermudahkan penyelidikan agar kasus ini bisa segera diselesaikan.

"Jadi kalau kasus yang Gubernur saya tarik karena kalau diserahi sama Polda ada beban Psykologis penyidik, karena itu levelnya kan sama kemusoidaan kan jadi serba tidak enak. Kalau Bupati ditarik oleh Polda supaya para Kapolres tidak ada beban Psikologis itu aja, pertimbangannya cuma itu. Jadi kalau Bupati di serahkan ke Polda, kalau Gubernur diserahkan kepada Bareskrim supaya netral.Jadi aman, kemuspidaan bisa terus berjalan tetapi penanganan juga bisa berjalan, jadi bukan karena kita tidak percaya dengan daerah, bukan itu," ujarnya kepada wartawan di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kamis (16/7/2015).

Sebelumnya, Kepolisian Indonesia menetapkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tentang pembentukan suatu jabatan yang tidak memiliki dasar hukum dalam perundang-undangan yang berlaku.

Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri, Adi Deriyan Jayamarta mengatakan, penetapan tersangka ini diputuskan dengan mekanisme gelar perkara. Kata dia JH juga terbukti telah melanggar Permendagri nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman badan pengelolaan pelayanan umum daerah.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending