Bagikan:

DPR Minta Pelaku Komersialisasi Pesawat Dipecat

Anggota Komisi DPR yang membidangi pertahanan, Charles Honoris menuntut penyelidikan atas dugaan praktik komersialisasi pesawat jenis Hercules C-130.

BERITA | NASIONAL

Rabu, 01 Jul 2015 11:42 WIB

   DPR Minta Pelaku Komersialisasi Pesawat Dipecat

Pesawat Hercules C-130 Jatuh. Petugas dan warga berada di dekat puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/15)/ANTARAFOTO

KBR, Jakarta - Anggota Komisi DPR yang membidangi pertahanan, Charles Honoris menuntut penyelidikan atas dugaan praktik komersialisasi pesawat jenis Hercules C-130. Pesawat itu merupakan pesawat yang jatuh di Medan, Sumatera Utara.  Charles mengatakan, pihak-pihak yang terlibat harus dipecat bila nanti terbukti.

"Tetapi kalau memang ada penyalahgunaan pesawat, artinya adawarga sipil yang tidak seharusnya menumpang pesawat tersebut, ya mungkin pihak dan dan lanud (Komandan Pangkalan TNI AU-red)-nya harus dicopot, dan pihak-pihak yang terlibat dalam komersialisasi ini harus segera dipecat," kata Charles Honoris di KBR Pagi, (7/1).

Charles Honoris menambahkan, TNI Angkatan Udara juga harus menyelidiki dugaan komersialisasi di pangkalan udara lain. Kata dia, kecelakaan yang menimpa pesawat Hercules di Medan ini harus menjadi momen evaluasi internal bagi TNI. Terutama terkait kebutuhan mendesak untuk meremajakan alutsista.

Sebelumnya, Pesawat Hercules C130 jatuh di Medan, Sumatera Utara. Pesawat yang membawa seratusan orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara Lanud Soewondo Medan. Akibat kecelakaan ini, TNI AU menghentikan sementara operasi pesawat sejenis di beberapa markas TNI AU.

Menurut juru Bicara TNI AU, Dwi Badarmanto, sebanyak 42 jenazah korban telah berhasil diidentifikasi. Dwi juga membantah jika pesawat buatan Amerika Serikat tersebut mengangkut penumpang sipil. Mereka merupakan anggota TNI dan keluarganya yang akan berdinas ke daerah. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending