Bagikan:

Prabowo: Pemilu Kita Gagal Dan Melanggar Demokrasi

KBR, Jakarta

NASIONAL

Jumat, 25 Jul 2014 16:28 WIB

Author

Luviana

Prabowo: Pemilu Kita Gagal Dan Melanggar Demokrasi

prabowo, pemilu, gagal


KBR, Jakarta – Capres Prabowo Subianto Jumat (25/7) hari ini tidak hanya mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas dugaan kecurangan Pilpres, namun ia juga mengeluarkan video rekaman pidatonya yang bisa diakses melalui Youtube.

Dalam pidato sepanjang 23 menit dan 28 detik yang bisa diunggah di: http://www.youtube.com/watch?v=S9pfcbCzprU&feature=youtu.be Prabowo menyatakan bahwa Pemilu presiden yang dilakukan 9 Juli 2014 dinilainya gagal, tidak sah dan mengingkari demokrasi.

Awalnya dalam video tersebut, Prabowo banyak bercerita bahwa ia mempunyai komitmen yang tinggi pada demokrasi di Indonesia. Ia mengklaim komitmennya pada demokrasi bisa dilihat saat ia memimpin 33 batalyon tempur. Juga saat ia dituduh akan melakukan kudeta pada Mei 1998.

“Saya buktikan bahwa saya tidak melakukan kudeta. Bahkan saya turun dari jabatan dengan tidak membantah putusan dan tidak pernah menyanggah. Semangat saya tetap semangat prajurit TNI untuk rakyat. Tanyakan kepada anak buah saya, apakah prabowo pernah meninggalkan tugas ketika pertempuran ataukah saya berada di markas di garis belakang?.”

Dalam video tersebut Prabowo selanjutnya menyatakan bahwa dalam pelaksanaan Pilpres 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu dianggap tidak adil dan berpihak pada kontestan lain dalam Pilpres. Maka ia menyimpulkan bahwa Pemilu kemarin dinilainya gagal.

“Esensi demokrasi adalah pemilihan yang bersih dan jujur. Dalam Pemilihan Presiden yang baru lalu ternyata kita temukan kecurangan yang terlalu banyak, kecurangan yang terlalu massif, terlalu sistematis. Kita juga mengalami bahwa penyelenggara Pemilu tidak adil, memihak salah satu kontestan. Protes-protes, himbauan kami sebagai Capres dan Cawapres nomor 1 tidak pernah dihiraukan. Rekomendasi Bawaslu di beberapa tempat tidak pernah diindahkan. Tim hukum dan tim data kami telah menemukan suatu indikasi kecurangan yang cukup besar. Karena itu dengan sangat sedih dan sangat menyesal kami mengatakan kalau Pemilu ini gagal. Bahwa Pemilu ini tidak sah. Bahwa Pemilu Presiden ini melanggar kaidah demokrasi. Bahwa kalau kita merestui keputusan ini, berarti kita merestui sebuah kecurangan, sebuah kebohongan, sebuah ketidakbenaran. “

Dalam pidatonya Prabowo juga menyatakan bahwa negara Indonesia saat ini sedang menuju kegagalan. Hal ini menurutnya bisa dilihat dari Pilpres yang tidak jujur dan banyak pihak yang bisa dibeli.

“Para sahabatku di mana pun engkau berada, saya kira saudara merasakan di mana-mana betapa telah rusak mental bangsa kita. Betapa telah rusak mental para pemimpin, para pejabat kita. Ini mencemaskan kita semua. Bagaimana bisa kita hidup sebagai negara merdeka kalau pejabat kita tidak punya integritas, bisa disogok, bisa dibeli. Di mana tempat keadilan bagi rakyat yang tidak punya uang? Kalau orang merasa diperlakukan tidak adil, harusnya ada tempat untuk mengadu, harusnya ke polisi, ke pengadilan, minta sebuah pembelaan di lembaga-lembaga negara yang didirikan di republik kita.

Kalau semua lembaga itu buntu, karena korupsi, karena hakim-hakim sudah tidak punya integritas, hakim bisa dibeli, pejabat KPU bisa dibeli, pejabat KPUD bisa dibeli, kalau ini semua terjadi, apa masa depan bangsa kita? Bagaimana negara kita bisa bertahan? Gunakanlah akal sehat kita. Sungguh-sungguh negara kita menuju kegagalan. “

Prabowo kemudian mengajak masyarakat yang mendukungnya untuk membuktikan kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam Pilpres. Ia mengklaim bahwa tim hukumnya mempunyai banyak bukti kecurangan Pilpres.

“Adakalanya dalam hidup kita harus memilih apakah kita akan membela kebenaran ataukah kita merestui ketidakbenaran? Ataukah kita menjual nilai-nilai kita dan menyerah pada uang dengan menjual harga diri kita? Pada tahun 1945 pemimpin kita dihadapkan pilihan-pilihan ini apakah menunggu kemerdekaan atau menyatakan kemerdekaan? Ini mempertaruhkan nyawa.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending