KBR, Jakarta- Pemerintah menyatakan belum perlu melakukan intervensi terhadap pergerakan rupiah. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan gejolak rupiah akhir-akhir ini sifatnya sementara di mana pasar merespon kondisi politik terkait Pemilu presiden. Kondisi ini berbeda ketika Tappering off atau pengurangan stimulus terjadi yang mutlak memerlukan intervensi. Chatib percaya, ketika Pemilu
berakhir, rupiah akan kembali ke posisi fundamentalnya.
“Tidak perlu kalau misalnya setiap market anjlok untuk diintervensi kalau sifatnya temporer. Uang kita lebih baik dipakai untuk yang lain. Sesuatu yang temporer jangan diambil keputusan. Misalnya soal harga minyak hari ini, nanti kalau kita ubah asumsi, nanti berubah lagi bagaimana, “kata Menteri Keuangan Chatib Basri di DPR.
Masa kampanye Pemilu Presiden sejauh ini berjalan lancer. Hal ini menimbulkan kepercayaan diri pada pasar. Ini terbukti dari menguatnya rupiah dari kisaran Rp. 11.900 ke Rp. 11. 600 dalam 2 hari. Adapun merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar di masa awal kampanye Pemilu Presiden disebabkan kekuatiran pasar akan terjadinya konflik akibat persaingan ketat dua kandidat calon presiden.
Editor: Luviana
Pilpres Berakhir, Rupiah Kembali Ke Posisi Fundamental
KBR, Jakarta- Pemerintah menyatakan belum perlu melakukan intervensi terhadap pergerakan rupiah.

NASIONAL
Selasa, 08 Jul 2014 15:21 WIB


rupiah, pilpres, posisi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai