KBR, Jakarta - Pemerintah berencana mengurangi alokasi penyaluran BBM bersubsidi pasca arus balik lebaran. Pengurangan tersebut dilakukan untuk menghemat kuota BBM hingga akhir tahun.
Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Saleh Abdurahman mengatakan ada beberapa cara yang bakal dilakukan pemerintah untuk mengendalikan penyaluran BBM Subsidi. Salah satunya, dengan memotong penyaluran BBM subsidi baik jenis solar ataupun premium di setiap daerah di Indonesia.
"Sebenarnya itu dimulai dari penurunan BBM subsidi kita yakni 46 juta kiloliter, dari sebelumnya 48 juta kiloliter. Otomatis dengan penurunan kuota, maka kita harus meninjau ulang penyaluran BBM ke berbagai daerah. Jadi nanti ada hitung-hitungan juga, DKI berapa, Jabar berapa," kata Saleh kepada KBR, Minggu (20/7).
Saleh Abdurahman menambahkan saat ini penggunaan BBM sudah mencapai 23 juta kiloliter lebih atau 50 persen lebih dari kuota 46 juta kiloloter.
Sebelumnya, PT Pertamina memproyeksi jika tak ada pembatasan, maka Solar akan habis 10 November 2014. sedangkan, Premium diprediksi habis pada 19 Desember 2014.
Pertamina sendiri berencana mengurangi kuota di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk jenis solar, sementara untuk premium dikurangi 10 persen.
Editor: Pebriansyah Ariefana