Bagikan:

Penghitungan Suara, Balaikota Semarang Dijaga Ketat Polisi

KBR, Semarang- Kompleks Balaikota Semarang dikawal dengan pengamanan ketat aparat kepolisian.

NASIONAL

Rabu, 16 Jul 2014 20:33 WIB

Author

Nurul Iman

Penghitungan Suara, Balaikota Semarang Dijaga Ketat Polisi

penghitungan, semarang, pilpres

KBR, Semarang- Kompleks Balaikota Semarang dikawal dengan pengamanan ketat aparat kepolisian. Ratusan polisi diterjunkan untuk mengamankan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Rabu (16/7) sore hari ini.

Pengamanan terlihat mulai dari halaman Balai Kota Semarang dengan banyaknya petugas yang bersiaga hingga memasuki ruang yang digunakan untuk rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil Pilpres 2014.
Setiap tamu undangan yang akan memasuki ruang rapat diperiksa oleh petugas menggunakan metal detector termasuk tas-tas yang dibawa juga harus diperiksa terlebih dulu sebelum memasuki ruang rapat pleno.Kapolrestabes Semarang Djihartono mengatakan semua personel menjaga di beberapa titik yang telah ditentukan.

“Ada sebanyak 785 personel, terdiri atas 30 personel dari TNI, 100 personel dari Polda Jateng, dan sisanya dari Polrestabes Semarang. Semua personel dibagi di beberapa titik pengamanan," kata Djihartono.

Djihartono menjelaskan bahwa aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi di sekitar lokasi rekapitulasi penghitungan suara dengan melibatkan tim gegana untuk mendeteksi barang-barang yang mencurigakan.

Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono mengatakan dari sebanyak 1.121.824 yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2014 di Kota Semarang, tingkat partisipasinya mencapai 79 persen.

"Dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan umum legislatif, partisipasi masyarakat meningkat. Pada Pileg lalu partisipasi masyarakat mencapai 75,12 persen dan pada Pilpres ini 79 persen," kata Henry Wahyono.

Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending