KBR, Jakarta- LSM buruh migran, Migrant Care menilai program pemulangan TKI tak berdokumen di Malaysia, gagal menjaring para TKI tersebut untuk dipulangkan secara resmi.
Aktivis Migrant Care, Wahyu Susilo mengatakan biaya yang dibebankan kepada TKI dianggap terlalu mahal. Seharusnya, pemerintah mengakomodir para TKI itu untuk pulang dengan gratis. Seperti dengan armada milik TNI yang dulu pernah mengangkut para TKI pulang ke Indonesia.
"Teman-teman yang di deportasi itu, biasanya mereka yang ketangkap di imigrasi, barang-barangnya udah dilucuti, setelah selesei masa tahanan mereka harus membayar itu, dari mana mereka dapat duit? Harusnya yang menyediakan angkutan untuk mereka, dulu ada anggkutan kapal milik TNI AL kalau ngga salah 2004/2005," kata Wahyu Susilo kepada KBR, Minggu (13/7)
Program pemulangan TKI tak berdokumen akan dibuka hingga akhir tahun nanti. Namun, hingga hari ini program tersebut sepi peminat. Selain biaya yang dibebankan mahal yakni 1250 ringgit atau setara Rp 4,7 juta belum termasuk tiket. Bahkan pengurusan dokumen yang dijanjikan rampung satu minggu, molor hingga tiga minggu.
Editor: Dimas Rizky