KBR, Jakarta - Asosiasi Logistik Indonesia menilai pembatasan penjualan solar bersubsidi bakal menghambat distribusi logistik. Ini akan merugikan.
Pengurus asosiasi, Sugi Purnoto menyebutkan 60 persen angkutan logistik beroperasi pada malam hari. Sementara penjualan solar bersubsidi hanya bisa dilakukan pagi hingga sore hari.
Dampak yang paling terasa adalah bertambahnya waktu pengiriman logistik. Lainnya, soal naiknya biaya akibat antrean SPBU yang panjang. Bahkan akan memungkinkan terjadi kelangkaan solar bersubsidi.
"Untuk kegiatan distribusi logistik yang ke luar kota, yang jumlah per harinya lebih dari 3000-an truk, itu sebagian besar beroperasi pada sore sampai malam hari. Karena pagi hari sampai sore hari itu pasti digunakan untuk tahap awal, loading dulu di Jakarta, mereka pasti muat dulu sebelum mereka mengirim," jelas Sugi kepada KBR, Rabu (30/7).
Sugi Purnoto memperkirakan, dampak terbesar pembatasan penjualan solar bersubsidi ini ada di Pulau Jawa. Ini melihat adanya perbaikan di Jembatan Comal.
Ia mengusulkan, solusi kelangkaan BBM bersubsidi ini bukan pada pembatasan penjualan. Pemerintah harus berani menaikkan harga premium. Menurutnya, jebolnya anggaran subsidi BBM saat ini lantaran membengkaknya subsidi premium.
Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) akan membatasi waktu penjualan solar bersubsidi mulai 4 Agustus atau Senin depan. Kebijakan itu akan berlaku nasional.
Melalui surat edaran BPH Migas, penyedia BBM bersubsidi seperti Pertamina hanya bisa melayani pembelian solar subsidi sejak pukul 6 pagi hingga 6 sore.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Pembatasan Solar Bersubsidi Akan Ganggu Distribusi Logistik
KBR, Jakarta - Asosiasi Logistik Indonesia menilai pembatasan penjualan solar bersubsidi bakal menghambat distribusi logistik. Ini akan merugikan.

NASIONAL
Rabu, 30 Jul 2014 20:11 WIB


solar, pembatasan, ekonomi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai