KBR, Jakarta- Tim sukses kampanye pasangan Jokowi-Jusuf Kalla meminta asosiasi lembaga survei mengaudit lembaga-lembaga survei yang ada di Indonesia. Hal ini terkait polemik terhadap rilis hitung cepat hasil Pilpres yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Timses Jokowi -JK, Arif Budimanta mengatakan, audit perlu dilakukan untuk memastikan kredibilitas lembaga survey dalam melakukan penelitian, khususnya hasil hitung cepat pemenang capres. (Baca: 2 Dugaan Ahli statistika Mengapa Hasil Quick Count Pilpres Berbeda)
"Menurut pandangan kami setiap lembaga survei itu kan ada asosiasinya, dalam asosiasi itu Polster ini kan profesi pasti punya kode etik, nah serahkan kepada mereka, kepada statistikawan untuk melakukan proses audit tentang kevaliditasan proses survei secara keseluruhan yang dilakukan," kata Arif saat dijumpai di Warung Daun, Sabtu (12/7).
Tim Sukses Jokowi-JK, Arif Budimanta menambahkan, nantinya hasil audit bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga survei.
Perang hasil hitung cepat muncul beberapa jam setelah pencoblosan rampung. Empat lembaga survei, seperti Lembaga Survei Nasional (LSN), Jaringan Suara Indonesia (JSI), Puskaptis dan IRC memenangkan pasangan Prabowo Hatta.
Sementara delapan lembaga survei merilis kemenangan Jokowi - JK. Mereka adalah SMRC, Litbang Kompas, RRI, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Pol Tracking, Indikator-Metro TV, Cyrus, dan Populi.
Editor: Rony Rahmatha
Kubu Jokowi Desak Lembaga Survey Diaudit
KBR, Jakarta- Tim sukses kampanye pasangan Jokowi-Jusuf Kalla meminta asosiasi lembaga survei mengaudit lembaga-lembaga survei yang ada di Indonesia.

NASIONAL
Sabtu, 12 Jul 2014 14:45 WIB


jokowi, hasil pilpres, lembaga survey, audit survey, pilpres 2014
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai