Klaim Kemenangan Dua Capres Bisa Timbulkan Konflik Pilpres

KBR, Jakarta – Indonesianis dan pengamat politik Jacqui Baker menyatakan bahwa klaim dari Prabowo dan Jokowi yang sudah menyatakan kemenangannya bisa menimbulkan konflik dalam Pilpres ini. Jacqui Baker menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus melihat ini sebagai potensi konflik.

“ KPU harus melihat dan menjaga ini, yang saya kuatirkan adalah 3 minggu ke depan, jangan sampai terjadi konflik. Karena Indonesia masih menunggu putusan KPU pada 22 Juli mendatang.”

Indonesianis dan pengamat politik Australia, Edward Aspinall menyatakan bahwa selama ini Prabowo memang mendapat dukungan dana yang fantastis. Survei sebelum Pilpres membuktikan bahwa suara Prabowo terus melonjak naik, namun di saat akhir, Jokowilah yang memenangkannya.

“Prabowo mendapat dukungan dana yang fantastis. Ada beberapa kelemahan yang dilakukan Jokowi dan JK sehingga jumlah selisih suara di polling yang dulu lebar, sebelum Pilpres hasilnya menjadi tipis. Namun survei dalam seminggu terakhir, Jokowi kembali mengantongi dukungan yang menguat. Saya menduga ini terjadi ketika sebagian pemilih awalnya memilih Jokowi dan di pertengahan kemudian mulai berpikir untuk memilih prabowo. Namun di saat akhir akhirnya mereka memilih Jokowi dalam Pilpres hari ini,” ujar Edward Aspinall.

Sebelumnya hampir semua lembaga survei dalam quick count atau hitung cepat sementara Pilpres 9 Juli memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai presiden dan Wakil presiden. Quick count sementara yang memenangkan Jokowi-JK antaralain: Cyrus/ CSIS, Lingkar Survei Indonesia, Litbang Kompas, Pollmark Indonesia, Syaiful Mujani Research Center (SMRC), Radio Republik Indonesia (RRI) dan survei yang dilakukan sejumlah media.

Namun Capres Prabowopun juga menyatakan kemenangannya. Prabowo didukung oleh quick count yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) dan Puskaptis.