Bagikan:

Kemenkes Diminta Aktif Tangani Korban Kecelakaan Mudik

KBR, Jakarta - Ketua umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit meminta Kementerian Kesehatan lebih berperan aktif menangani korban pasca kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, penanganan tersebut tidak mengalami peningkatan dari tahun ke ta

NASIONAL

Rabu, 16 Jul 2014 19:42 WIB

Kemenkes Diminta Aktif Tangani Korban Kecelakaan Mudik

mudik, kemenkes

KBR, Jakarta - Ketua umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit meminta Kementerian Kesehatan lebih berperan aktif menangani korban pasca kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, penanganan tersebut tidak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Hingga saat ini Kementerian Kesehatan belum menetapkan prosedur standar operasional (SOP) guna menanggulangi korban. Sehingga minim tindakan pertolongan pertama di lokasi rawan kecelakaan.

"Kementerian kesehatan ini belum ada SOP untuk menangani korban. Pertama, berapa lama kita itu kalau ada korban kecelakaan, berapa jam, hingga (petugas bantuan) datang ke lokasi kejadian kecelakaan. Yang kedua, kita juga belum melihat adanya pelatihan bagi masyarakat setempat di black spot. Sehingga ada pelatihan bagi masyarakat di sekitar lokasi rawan kecelakaan untuk melakukan pertolongan pertama pasca kecelakaan,” ujarnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (16/7).

Menurut Danang, korban meninggal saat berkendara di jalan bukan semata-mata akibat peristiwa kecelakaannya. Tetapi juga karena keterlambatan penanganan terhadap korban tersebut. Danang berharap angka korban kecelakaan maupun meninggal dunia dapat lebih ditekan dalam mudik lebaran tahun ini.

Tahun lalu, pemerintah berhasil menurunkan angka korban meninggal dunia menjadi 795 orang dari sekitar 908 orang pada mudik lebaran tahun 2012, turun 12,4 persen. Jumlah kasus kecelakaan juga turun hingga sekira 30 persen.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending