Bagikan:

JPPR: Relawan Kesulitan Pantau Penghitungan Suara

KBR, Jakarta- Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengklaim tim relawannya kesulitan memantau perhitungan suara di tingkat desa dan kecamatan.

NASIONAL

Jumat, 11 Jul 2014 16:54 WIB

JPPR: Relawan Kesulitan Pantau Penghitungan Suara

JPPR, relawan, penghitungan

KBR, Jakarta- Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengklaim tim relawannya kesulitan memantau perhitungan suara di tingkat desa dan kecamatan. Koordinator Nasional JPPR, Mohammad Afifudin mengatakan relawan pemantau rekapitulasi suara seringkali tidak punya akses untuk melihat proses perhitungan. Hal ini seperti yang terjadi saat proses perhitungan suara pada Pemilu legislatif lalu. Menurutnya, kesulitan akses memantau inilah yang dapat berpotensi kecurangan di kalangan petugas panitia pemungutan suara.

"Teman-teman relawan itu tidak bisa masuk ke rekapitulasi di tingkat desa, kecamatan, bahkan ada juga ditingkat TPS teman-teman yang masih kesulitan atau butuh penjelasan lebih kepada petugas bahwa kami ini pemantau terakreditasi. Bisa jadi beberapa petugas  tidak mendapat pengetahuan bahwa pemantau ini tidak boleh masuk. Oleh karena itu, media bisa membantu mempublikasikan bahwa pelaksanaan rekapitulasi itu juga bisa dipantau oleh semua pihak, yang masyarakat pun seharusnya bisa masuk," terang Afifudin saat ditemui di KPU, Jumat (11/7).

Mohammad Afifudin menambahkan agar proses rekapitulasi suara di tingkat desa dan kecamatan dapat berlangsung transparan, maka tim relawan JPPR akan membandingkan form C1 yang telah dihitung petugas untuk dibandingkan dengan hasil scan yang dimasukkan ke website KPU RI. Jika terjadi perbedaan, maka JPPR akan melakukan investigasi atas indikasi kecurangan tersebut. Sebelumnya, KPU meminta masyarakat sendiri turut memantau proses perhitungan suara secara berjenjang mulai ditingkat PPS hingga kecamatan. Proses rekapitulasi perhitungan suara di tingkat desa telah berlangsung sejak 10 Juli hingga 12 Juli. Sedangkat rekapitulasi ditingkat kecamatan akan dimulai pada 16-17 Juli mendatang.



Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending