KBR, Jakarta - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mewanti-wanti agar masyarakat mengawasi proses rekapitulasi. Koordinator Nasional JPPR Muhammad Afifuddin beralasan, potensi terjadinya kecurangan yang lebih canggih sangat mungkin dilakukan oleh tim sukses kedua pasang calon presiden dan wakil presiden.
Potensi kecurangan yang paling mungkin dilakukan adalah dengan cara memanipulasi C1.
"Yang paling mungkin kecurangan dilakukan melalui C1. Sekarang kan sudah mulai terbongkar C1 yang dianggap mencurigakan di desa hingga kecamatan. Ini memang yang kami tengarai titik paling rawan. Modus ini kan sekarang sudah diketahui. Jangan-jangan mereka punya cara lain. Jadi kami benar-benar mengingatkan agar masyarakat secara luas, proses rekapitulasi ini harus benar-benar dipantau dan diawasi bersama-sama," tegasnya ketika dihubungi KBR, Selasa (15/7) hari ini.
Di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditemukan sejumlah keanehan pada formulir C1 yang diunggah. Keanehan itu diantaranya formulir C1 dengan kolom jumlah suara yang tak terisi atau kosong, banyak coretan sehingga angka tidak jelas, tanda tangan tidak lengkap, total suara di formulir tidak sama dengan total perolehan pasangan calon dan sejumlah kecurangan yang lain.
Editor: Luviana
JPPR: Modus Kecurangan Pemilu Makin Canggih
KBR, Jakarta - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mewanti-wanti agar masyarakat mengawasi proses rekapitulasi.

NASIONAL
Selasa, 15 Jul 2014 18:17 WIB


JPPR, kecurangan, Pilpres
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai