KBR, Jakarta- Tim pemenangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla pertanyakan pelaksanaan Pilpres di Malaysia di Australia.
Saksi dari tim calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla meminta penjelasan soal pemungutan suara melalui sistem drop box di Malaysia. Salah satu saksi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Arief Wibowo mengatakan, ada keganjilan-keganjilan dalam perolehan suara yang dipungut melalui sistem drop box. Kata Arief, melonjaknya pendapatan suara Prabowo-Hatta melalui sistem drop box diduga terjadi karena kecurangan.
“Coba kita cermati satu persatu dari keseluruhan rekapitulasi yang sudah kita selesaikan. Menyangkut kelaziman setiap hasil perhitungan perolehan suara di TPS itu selalu saja mencerminkan konsistensi hasil yang ada di dalam pos maupun drop box. Nah, di Kuala Lumpur ini membalikkan itu semua. Jadi keanehan ini harus diberikan penjelasan yang bisa dipahami dengan baik,” ungkap Anggota Saksi Pasangan Calon Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arief Wibowo di Gedung KPU, Kamis (17/7) hari ini.
Sebelumnya, tim pemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menemukan adanya keanehan dalam penghitungan suara melalui sistem drop box di negara Malaysia. Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sementara unggul dalam Pemilu Presiden 2014 di Kuala Lumpur dengan perolehan suara 111.794 suara. Adapun suara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 20.891. Perolehan suara yang mencolok ini didapatkan pasangan Prabowo-Hatta dengan sistem drop-box. Arief Wibowo meminta penjelasan karena ada indikasi kecurangan dalam sistem drop-box.
Sementara di Australia saksi pasangan Prabowo-Hatta mempertanyakan tingginya angka pemilih Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) di Australia. Tim pemenangan pasangan calon nomor urut 1 Azis Subekti meminta Kementerian Luar Negeri untuk menyediakan fotokopi paspor dari ratusan hingga ribuan pemilih yang gunakan paspor saat pilpres ini.
“Proses pencatatan dari DPT, kemudian ada DPK, ada DPTb itu kan sudah berulang-ulang dilakukan oleh petugas. Seharusnya tidak terjadi lonjakan yang signifikan pengguna DPKTb ini. Tetapi kan kita mencermati dari tadi selalu tinggi terus. Ada 100, 170, 200 per TPS,“ kata Saksi pasangan Prabowo-Hatta Azis Subekti dalam rapat plano rekapitulasi suara luar negeri di KPU, Kamis (17/7) hari ini.
Selain itu, saksi pasangan calon nomor urut 2 Jokowi-JK juga melihat kejanggalan yang sama. Laporan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Melbourne, Australia menunjukan jumlah DPKTb di sana mencapai 2.444 pemilih. DPKTb adalah pemilih yang belum terdaftar di DPT dan DPK tetapi diizinkan memilih dengan membawa paspor.
Untuk perhitungan di Melbourne pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 5.594 suara, mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang memperoleh 778 suara.
Editor: Luviana
Jokowi Pertanyakan Pilpres Drop Box Malaysia, Prabowo Pertanyakan Pilpres Australia
KBR,Jakarta- Tim pemenangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla pertanyakan pelaksanaan Pilpres di Malaysia di Australia.

NASIONAL
Kamis, 17 Jul 2014 20:46 WIB


pilpres, malaysia, australia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai