KBR, Jakarta - Calon wakil presiden Jusuf Kalla meminta kepolisian mengungkap kasus kampanye hitam Obor Rakyat sebelum pemilu pekan depan.
Kata JK, jika kasus ini bergulir terlalu lama bisa mengaburkan pandangan masyarakat pemilih tentang Jokowi-JK. Pria asal Makassar itu juga berharap kepolisian bisa netral untuk menyelesaikan kasus tablod Obor Rakyat.
"Kita akan lebih berterima kasih lagi ke polisi kalau prosesnya selesai sebelum tanggal 9 Juli. Karena kalau diperiksa setelah tanggal 9 justru manfaatnya untuk rakyat kurang. Justru berakibat konstitusional. Kalau nanti bersalah setelah tanggal 9 bagaimana proses masalahnya. Jadi lebih baik diselesaikan sebelum tanggal 9," kata JK, Kamis (3/7).
Di kesempatan capres Joko Widodo menilai bahwa kasus Obor Rakyat cenderung didiamkan dan tidak ditindak dengan tegas. Jokowi menyarankan pihak berwenang untuk menarik majalah itu terlebih dahulu. Kemudian menyeret kasusnya ke persidangan.
Kata Jokowi cara ini pasti ampuh untuk mencegah kampanye hitam serupa terjadi lagi. Apalagi menurutnya, terduga pelaku sudah jelas.
“Ambil dulu kalau saya. Yang memutuskan adalah pengadilan. Ada indikasi, langsung ambil. Kalau berani saya jamin semua akan mikir seribu kali untuk melakukan hal-hal yg tdk baik," kata Jokowi.
Sebelummya Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, polisi cenderung politis dalam mengusut dugaan pidana yang dilakukan tabloid Obor Rakyat.
Editor: Antonius Eko