KBR, Jakarta - Pemerintah akan terus mengimpor beras jika produksi panen dalam negeri tak mencukupi. Direktur Umum Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan selain produksi, pemerintah juga mempertimbangkan harga dan stok yang ada.
Jika panen kurang, harga naik, dan stok beras di Bulog tak mencukupi kebutuhan nasional, maka impor beras wajib. Untuk tahap pertama, kata Ali pemerintah sudah mengimpor pada Juli Agustus sebanyak 50 ribu ton beras dari Vietnam.
"Faktor ini akan mempengaruhi faktor kedua, bagaimana perkembangan harga. Hal itu akan mempengaruhi ketiga, bagaimana stok pemerintah. Kalaui produksi kurang, harga naik, stok kurang, tapi kalau produksi lebih, harga stabil, stok pemerintah berlebih, itu selesei, pasti tidak impor," kata Sutarto kepada KBR, Kamis (31/7).
Sutarto menambahkan setiap bulannya bakal dilakukan evaluasi untuk mengetahui perlu tidaknya impor beras. Saat ini, stok beras pemerintah hanya tersisa 1,9 juta ton. Sementara kebutuhan nasional perbulannya mencapai 2,7 juta ton beras.
Sutarto berjanji kebijakan impor beras akan diperketat sesuai dengan kebutuhan pasar dan tidak merugikan masyarakat. Sebelumnya, BPS memprediksi produksi padi turun 1,98 persen dari 72 juta ton pada 2013 menjadi 69 juta ton di 2014. Kementerian Perdagangan sendiri sudah memberikan izin impor pada Bulog.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Impor 50 Ribu Ton Beras, Bulog: Itu Tahap Pertama
KBR, Jakarta - Pemerintah akan terus mengimpor beras jika produksi panen dalam negeri tak mencukupi. Direktur Umum Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan selain produksi, pemerintah juga mempertimbangkan harga dan stok yang ada.

NASIONAL
Kamis, 31 Jul 2014 14:15 WIB


beras, impor, bulog, ekonomi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai