KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sekitar 70 juta dolar atau Rp 833 miliar pada Mei 2014.
Ketua BPS Suryamin mengatakan, sektor nonmigas menjadi penyumbang surplus terbesar, sementara sektor migas mengalami defisit. Hal ini dikarenakan kebutuhan minyak mentah dan hasil minyak sangat tinggi, sementara produksi belum memadai.
"Neraca perdagangan Mei total kita surplus 69,9 juta US dolar. Migas kita masih defisit 1,331 miliar US dolar," kata Suryamin di Kantor BPS, (1/7).
Suryamin menambahkan produk nonmigas yang paling banyak diekspor adalah lemak dan minyak hewan/nabati. Ia mencatat tiga negara tujuan ekspor terbesar yakni Tiongkok, Amerika dan Jepang.
Sementara, pada Mei 2014 impor nonmigas mengalami penurunan terutama pada barang mesin dan peralatan mekanik. Besaran penurunan mencapai sekitar 13 persen dibanding bulan kemarin.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Ekspor Non-Migas Naik, Neraca Perdagangan Surplus
KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sekitar 70 juta dolar atau Rp 833 miliar pada Mei 2014.

NASIONAL
Rabu, 02 Jul 2014 07:42 WIB


ekonomi, migas, BPS
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai