KBR, Jakarta– Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia APPSI menyebutkan harga cabai menurun hingga titik terendah. Para petani menjual cabai hanya seharga 2.000 per kilo.
Para petani menjual cabai hanya seharga 2.000 per kilo. Ketua Bidang Usaha Jasa Perdagangan APPSI Benny Kusbini mengatakan turunnya harga cabai ini disebabkan pasar dalam negeri yang tidak mampu menyerap cabai yang dipanen petani.
Selain itu turunnya harga juga disebabkan para pedagang yang mengimpor pasta cabai untuk mengantisipasi kenaikan harga jelang lebaran. Impor tersebut didasarkan pada kebijakan pemerintah yang menyatakan para pedagang dapat mengimpor cabai tanpa izin dari pemerintah.
“Inilah yang sangat disayangkan. Pemerintah kalau harga sedang naik, kebijakan instannya adalah mengimpor dan teriak. Tapi begitu harga ini sedang jatuh seperti ini, petani betul-betul dalam posisi kesulitan, apalagi menjelang mereka mau lebaran, kita mau lebaran. Pemerintah seakan-akan yang penting kecukupan pangan, tapi ada permasalahan di sektor lain itu tidak menjadi perhatian pemerintah. Inilah sebetulnya, dari dulu sebetulnya kerja sama koordinasi antar kita itu sebenarnya kurang.”
Benny menambahkan, untuk membantu petani, pemerintah dapat mengolah cabai menjadi cabai kering dan cabai bubuk. Karena selama ini, kedua jenis cabai ini banyak diimpor. Ia juga menambahkan, pemerintah dapat membantu mensubsidi bibit cabai.
Editor: Dimas Rizky