Bagikan:

ALI: Penyalahgunaan Solar Subsidi Dilakukan SPBU Pinggir Kota

Aliansi Logistik Indonesia (ALI) menilai, aturan pembatasan waktu penjualan solar bersubsidi untuk menekan penyalahgunaan tidak masuk akal. Anggota ALI, Sugi Purnoto beralasan, potensi penyalahgunaan solar subsidi sangatlah kecil. Sebab, pengawasan di lap

NASIONAL

Kamis, 31 Jul 2014 07:37 WIB

Author

nurika Manan

ALI: Penyalahgunaan Solar Subsidi Dilakukan SPBU Pinggir Kota

solar subsidi, bbm

KBR, Jakarta - Aliansi Logistik Indonesia (ALI) menilai, aturan pembatasan waktu penjualan solar bersubsidi untuk menekan penyalahgunaan tidak masuk akal. Anggota ALI, Sugi Purnoto beralasan, potensi penyalahgunaan solar subsidi sangatlah kecil. Sebab, pengawasan di lapangan yang sangat ketat. 


Kata Sugi, potensi penyimpangan hanya bisa dilakukan SPBU yang letaknya di pinggiran kota, itupun jumlahnya sangat sedikit.


"Sangat kecil. memang ada, tapi cenderung sangat kecil. Kenapa? Karena posisi SPBU-SPBU ini dimonitor sangat ketat dan tingkat penyimpangannya tidak akan besar. Karena jatah satu SPBU itu tidak besar,” jelas Sugi. 


“Satu hari paling banter 32 ton maksimal, 16 ton, atau dalam bahasa minyaknya 16 KL atau 32 KL, tidak besar. Dan tidak semua SPBU berani mengeluarkan itu (solar bersubsidi). Hanya SPBU-SPBU di pinggiran yang jauh dari kontrol.” 


Sugi Purnoto menambahkan, membengkaknya konsumsi BBM bersubsidi bukan semata-mata karena penyalahgunaan penggunaan solar. Ujarny,a pembengkakan terjadi karena penggunaan BBM premium yang melebihi kuota. 


Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) akan membatasi waktu penjualan solar bersubsidi mulai 4 Agustus atau Senin depan. Kebijakan itu akan berlaku nasional. 


Melalui surat edaran BPH Migas, penyedia BBM bersubsidi seperti Pertamina hanya bisa melayani pembelian solar subsidi sejak pukul 6 pagi hingga 6 sore. Komite BPH Migas, Ibrahim Masyim mengatakan, peraturan ini akan diberlakukan di sejumlah wilayah yang rawan terjadi penyalahgunaan solar.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending