Bagikan:

100 Hari Sisa Menjabat, Presiden SBY Ingin Selesaikan Masalah Listrik

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Ekonomi) menyatakan permasalahan pengelolaan listrik masuk dalam program 100 hari terakhir Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

NASIONAL

Senin, 14 Jul 2014 16:27 WIB

Author

Abu Pane

100 Hari Sisa Menjabat, Presiden SBY Ingin Selesaikan Masalah Listrik

SBY, listrik

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Ekonomi) menyatakan permasalahan pengelolaan listrik masuk dalam program 100 hari terakhir Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan permasalah listrik yang bakal dikebut penuntasannya bukan hanya soal proyek pembangunan pembangkit listrik. Namun permasalahan listrik mulai dari pemenuhan kebutuhan listrik nasional.

"Listrik itu kita tidak bicara soal proyek, tetapi bicara tentang keseluruhan. Bukan cuma untuk 100 hari sekarang. Namun kalau kita tidak kita kerjakan dalam 100 hari ke depan, maka permasalahannya bakal menjadi permasalahan pemerintah yang akan datang. Presiden sangat konsen sekali. Jangan sampai ada PR yang menjadi beban pada pemerintahan mendatang," ujar Chairul di Jakarta, Senin (14/7).

CT menambahkan permasalahan makro Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga masuk dalam program 100 hari terakhir Pemerintahan SBY.

Salah satu yang mesti dituntaskan adalah penunjukan Ketua SKK Migas. Saat ini tugas SKK Migas dilimpahkan pada Johannes Winarko.

Sebab Ketua SKK Migas sebelumnya, Rudi Rubiandini telah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi karena menerima suap dari Artha Meris Simbolon. Suap itu diberikan agar Rudi merekomendasikan persetujuan untuk menurunkan formula harga gas PT KPI kepada Kementerian Energi Sumber Daya Energi dan Mineral.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending