Bagikan:

Suara Kegelisahan Pecinta Satwa

Kelompok aktivis pecinta hewan hari ini mendatangi Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Nanan Sukarna, di Mabes Polri, untuk meminta tindakan hukum yang tegas, atas serangkaian aksi kekerasan terhadap hewan yang terjadi akhir-akhir ini.

NASIONAL

Jumat, 26 Jul 2013 15:48 WIB

Suara Kegelisahan Pecinta Satwa

Pecinta Satwa, Jakarta

KBR68H,Jakarta - Kelompok aktivis pecinta hewan hari ini mendatangi Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Nanan Sukarna, di Mabes Polri, untuk meminta tindakan hukum yang tegas, atas serangkaian aksi kekerasan terhadap hewan yang terjadi akhir-akhir ini.

Salah satu aktivis Riyani Djangkaru mengatakan, kasus kematian Gajah di Aceh timur serta kekerasasan terhadap harimau di Kebun Binatang Surabaya menunjukkan masih lemahnya penegakkan hukum atas kejahatan terhadap hewan.

"Salah satu poin yang menarik adalah Wakapolri mendukung didirikannya Komnas Perlindungan Satwa. Gunanya untuk mendukung animal welfare atau kesejahteraan hewan, juga untuk orang-orang yang peduli atas kelestarian hewan. Karena tidak semua orang mengerti," kata Riyani kepada KBR68H di Mabes Polri, Jumat (26/7).

Aktivis pecinta hewan Riyani Djankaru menambahkan, kedatangan para aktivis pecinta hewan ke Mabes Polri dipicu karena lambatnya langkah Kementerian Kehutanan menanggapi berbagai aksi kekerasan terhadap binatang akhi-akhir ini.

Dalam beberapa hari ini ada empat ekor gajah yang mati dibunuh di Aceh Timur. Diantaranya gajah  jantan bernama "Papa Genk"  yang mati dijerat warga. Bangkai Papa Genk ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tengkorak dan belalai hancur.

Peneliti gajah dari LSM WWF, Sunarto menilai kematian gajah yang tak wajar menjadi indikator kerusakan lingkungan. Kata dia, keterancaman gajah merupakan keterancaman keberadaan manusia terhadap lingkungannya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending