KBR68H, Jakarta - Pemerintah Daerah bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), diminta membenahi mekanisme kontrol keamanan makanan dan minuman.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Ilyani mengatakan selama ini pengecekan hanya berlangsung jelang atau selama bulan puasa. Tak heran jika masih banyak ditemui makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya.
"Badan POM itu kan sebenarnya sudah punya mobil lab keliling. Tapi mobil lab keliling itu kan hanya untuk makanan jananan di sekolah. Nah kita desak sekarang ini untuk semua jenis makanan jajanan, di DKI dulu awalnya. Mobil lab keliling ini sudah hampir ada di seluruh Indonesia, dengan konsentrasi besar di Jakarta. Tapi selama ini kan fokus mereka ke sekolah. Nah ini kita harapkan kalau mobil lab ini kan bisa langsung ngetes. Karena kalau konsumen tidak bisa membedakan, warnanya sama, baunya sama, rasanya sama. Yang bisa membedakan itu berbahaya adalah tes lab, tes cepat," jelas Ilyani saat dihubungi KBR68H.
Pengurus Harian YLKI Ilyani menambahkan, mobil laboratorium keliling itu seharusnya juga memeriksa lokasi lain melalui pengambilan sampling di pasar tradisional, pedagang kaki lima dan distributor makanan.
Kontrol standar keamanan makanan dan minuman ini, kata Ilyani, memerlukan sikap proaktif pemerintah daerah melalui dinas kesehatan bersama BPOM. Selama ini, masih banyak masyarakat tidak mengetahui ciri-ciri makanan dan minuman dengan kandungan zat berbahaya.
Editor: Antonius Eko
Segera Perbaiki Pengawasan Keamanan Makanan dan Minuman
Pemerintah Daerah bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), diminta membenahi mekanisme kontrol keamanan makanan dan minuman.

NASIONAL
Rabu, 10 Jul 2013 14:22 WIB


makanan, pengawasan, BPOM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai