KBR68H, Jakarta - Indonesia akan mengusulkan agar produk ramah lingkungan yang berkontribusi terhadap pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC, Oktober mendatang. Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo mengatakan contohnya adalah produk organik. Usulan ini sudah mendapatkan dukungan dari negara Peru dan Chile, sementara Kanada sudah menyatakan secara positif akan mempelajari usulan ini.
“Kita harapkan apapun yang bisa kita sepakati di APEC dan itu layak dibawa ke WTO, kita perkenalkan ke WTO. Karena kita juga berpikir kalau hanya di antara APEC sendiri yang menurunkan tarif Enviromental Goods list ini nanti ada Free riders. Apapun yang kita lakukan terhadap ekonomi Anggota APEC yang lain, itu bisa dinikmati oleh siapapun, “ jelas Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo di Gedung Kementerian Perdagangan, Senin (15/7).
Perhelatan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC akan dilaksanakan Oktober mendatang di Bali. Pada pertemuan di Bali nanti, Indonesia tak jadi memperjuangkan produk unggulannya yakni minyak sawit mentah atau CPO dan karet masuk dalam daftar produk ramah lingkungan APEC. Hal ini karena para pejabat tinggi APEC dalam pertemuan di Surabaya, bulan April lalu tak sepakat menambah daftar produk ramah lingkungan.
Editor: Doddy Rosadi
Produk Organik Diusulkan Masuk Agenda APEC
KBR68H, Jakarta - Indonesia akan mengusulkan agar produk ramah lingkungan yang berkontribusi terhadap pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC, Oktober mendatang.

NASIONAL
Senin, 15 Jul 2013 21:18 WIB


produk organik, APEC, KTT, kementerian perdagangan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai