KBR68H, Jakarta - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mencatat seribuan guru dipaksa menjadi tim sukses calon petahana tiap kali pemilukada berlangsung. Ketua PGRI, Sulistiyo mengatakan, sepanjang tahun lalu, PGRI menerima 6.000 laporan mengenai hal ini. Kata dia, guru yang dipaksa menjadi tim sukses kebanyakan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah dan Maluku.
“Ya kalau politik, jika tokoh pendidikan atau guru tidak mau membantu pada saat Pilkada, sudah dimutasi sebelum Pilkada berlangsung. Tetapi ketika membantu incumbent, yang jadi lawan politiknya, setelah pendidikan itu juga siap-siap dianiaya. Itu terjadi di beberapa daerah, betul tidak semua. Ada juga yang baik, tapi banyak sekali yang terjadi,” ujar Sulistiyo saat dihubungi KBR68H di Jakarta, Sabtu (3/7).
Atas laporan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku akan menindak tegas pelaku pemaksaan guru jadi tim sukses partai politik. Dia meminta Kementerian Dalam Negeri segera mencari solusi, serta mencegah guru ikut politik praktis. Presiden berharap, Pemilu 2014 mendatang tidak lagi diwarnai keterlibatan guru.
Editor: Damar Fery Ardiyan