KBR68H, Jakarta - Koalisi Freedom Of Information Network Indonesia (FOINI) menilai anggota Komisi Informasi Pusat (KIP) yang baru saja terpilih di DPR tidak sesuai dengan harapan. Anggota Koalisi dari ICW Tama S Langkun mengatakan, proses seleksi komisioner berlangsung dengan tertutup. Proses seperti ini rawan penyelewengan atau transaksi politik tertentu.
"Ini terjadi. Sangat tertutup sekali. Ini yang menurut saya bisa luput dari pengawasan. Kemudian fit and proper test di DPR juga sama. Dalam proses wawancara itu ikuti, kita amati secara bersama-sama. Tapi ketika pemilihan mereka lakukan dengan musyawarah mufakat yang dilakukan secara tertutup. Kita samapai menilai bahwa ini seperti memilih kucing dalam karung," jelas Tama dalam program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (3/7)
Anggota FIONI, Tama S Langkun menambahkan, beberapa anggota Komisi Informasi Pusat terpilih juga diragukan kemampuannya karena rekam jejaknya diragukan. Bahkan, ada anggota terpilih yang sebelumnya gagal saat mengikuti seleksi komisioner KIP daerah. Hal ini semakin membuat kecurigaan adanya transaksi politik dalam proses seleksi.
Kemarin DPR mengesahkan tujuh komisioner Komisi Informasi Pusat KIP periode 2013-2017. Mereka adalah yang terpilih dari 21 calon anggota yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Editor: Suryawijayanti
Pengamat: Seleksi KIP, Pilih Kucing Dalam Karung
Koalisi Freedom Of Information Network Indonesia (FOINI) menilai anggota Komisi Informasi Pusat (KIP) yang baru saja terpilih di DPR tidak sesuai dengan harapan.

NASIONAL
Rabu, 03 Jul 2013 10:27 WIB


KIP, fit proper, FOINI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai