KBR68H, Jakarta – Bank Indonesia yakin masih ada ruang untuk rupiah menguat kembali pasca kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Hendar mengatakan, investor tidak akan hanya melihat satu sisi, yakni inflasi yang akibat penaikan harga BBM. Tetapi ia yakin investor juga melihat harga BBM yang lebih tinggi bisa mendorong pengurangan subsidi dan pengurangan konsumsi. Kata dia ini akan membantu peguatan kembali rupiah.
“Inflasi kan salah satu faktor. Saya berharap sebetulnya kalau nanti misalnya kenaikan BBM itu berdampak besar terhadap pengurangan kebutuhan energi berarti ada ruang juga bagi rupiah itu menguat. Sehingga bagi investorkan tidak hanya melihat satu sisi, tapi dia akan melihat sisi yang lain juga.Yang kedua, kita lihat perkembangan yang terakhir belakangan ini lebih banyak karena faktor globalnya dan ini bukan hanya masalah Indonesia. Semua negara di kawasan juga mengalami tekanan terhadap nilai tukarnya," kata Hendar.
Hendar menambahkan, inflasi juga tidak hanya dipengaruhi pasar domestik, tetapi juga pasar kawasan dan global.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juni 2013 tercatat sebesar 1,03 persen, meningkat dibandingkan inflasi Juni 2012 yang hanya mencapai 0,62 persen. Sementara rupiah saat ini berada di kisaran 9900 -an per dolar Amerika Serikat.
Editor: Antonius Eko
Pasca Kenaikan Harga BBM, Masih Ada Ruang Rupiah Menguat
Bank Indonesia yakin masih ada ruang untuk rupiah menguat kembali pasca kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

NASIONAL
Selasa, 02 Jul 2013 08:36 WIB


bbm, rupiah, BI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai