Bagikan:

Ongkos Transportasi Kupang-Jakarta 3x Lebih Mahal Dibanding Australia -Jakarta

Ongkos angkutan barang dari Kupang Nusa Tenggara Timur ke Jakarta pulang pergi, lebih mahal ketimbang ongkos angkutan pulang pergi Jakarta-Australia.

NASIONAL

Jumat, 05 Jul 2013 15:19 WIB

Author

Arin Swandari

Ongkos Transportasi Kupang-Jakarta 3x Lebih Mahal Dibanding Australia -Jakarta

transportasi, kupang, australia, sapi

KBR68H,Jakarta- Ongkos angkutan barang dari Kupang Nusa Tenggara Timur ke Jakarta pulang pergi, lebih mahal ketimbang ongkos angkutan pulang pergi Jakarta-Australia. Menurut Direktur Utama perusahaan BUMN, PT RNI, Ismed Hasan Putro perbedaan besaran ongkos mencapai tiga kali lipat.

Hal ini menyebabkan harga daging sapi menjadi sangat mahal. Kondisi buruknya sistem logistik ini pula yang membuat perusahaan negara PT RNI memilih berinvestasi peternakan sapi di Australia. Biaya logistik yang lebih murah dari Australia diharapkan bisa menekan harga daging sapi didalam negeri..

"Ada problem yang sangat serius yaitu soal logistik, logistik sangat tidak efisien, dibandingkan dengan losgistik dari negara maju. Karena interaksi tradingnya dengan Indoensia bersifat feed back bukan one way. Apa yang saya maksudkan, kalau kita membawa sapi dari NTT, 3 kali lebih mahal dibanding saya bawa dari Darwin dan Perth. Kenapa kalau saya ambil barang dari Perth atau Darwin, pulang pergi dia angkut barang maka efisien," jelas Ismet dalam Sarapan Pagi KBR68H

Sebaliknya menurut Direktur Utama PT RNI Ismet Hasan Putro, setelah mengangkut sapi dari Kupang NTT ke Jakarta, kapal atau kendaraan pengangkut lainnya kerap kali harus kembali dengan kondisi kosong. Sebelumnya Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) juga mendesak pemerintah menyelesaikan persoalan logistik dan distribusi yang membuat harga barang menjadi mahal.

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending