KBR68H, Jakarta- LSM Buruh Migrant Care meminta Ombudsman RI dan Komnas HAM ikut mengawasi praktik pemerasan yang terjadi pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara. Pengawasan dan perlindungan harus dilakukan menjelang musim mudik para TKI dari luar negeri. Aktivis Migrant Care Wahyu Susilo mengatakan, meski terminal khusus TKI sudah ditiadakan tapi pemerasan masih terjadi dengan beragam modus oleh petugas bandara. Hingga saat ini Migrant Care telah menerima 3 kasus pemerasan yang dialami TKI.
“Kalau di terminal 2 mereka punya kebebasan untuk keluar tapi ada petugas dari institusi minta bayaran. Kalau mereka lewat termial empat atau terminal khusus. Mereka dipaksa naik angkutan dengan harga yang sangat tinggi, atau dipaksa menukarkan nilai mata uang asing dengan harga yang sangat tinggi juga,” ujar Wahyu Susilo saat dihubungi KBR68H.
Aktivis Migrant Care Wahyu Susilo menambahkan, pemerasan para TKI sering terjadi di semua bandara kedatangan. Karena itu, dia meminta ada lembaga / institusi selain Kemenakertrans dan BNP2TKI yang ikut mengawasi praktik pemerasan tersebut. Sebelumnya sekira 100 ribu lebih TKI diperkirakan akan kembali ke Indonesia selama lebaran tahun ini. Jumlah ini dua kali lipat dari hari biasanya yang hanya mencapai 40 ribu – 50 ribu TKI.
Editor: Suryawijayanti
Musim Mudik, Marak Pemerasan TKI di Bandara
KBR68H, Jakarta- LSM Buruh Migrant Care meminta Ombudsman RI dan Komnas HAM ikut mengawasi praktik pemerasan yang terjadi pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara. Pengawasan dan perlindungan harus dilakukan menjelang musim mudik para TKI dari luar ne

NASIONAL
Senin, 29 Jul 2013 21:11 WIB


pemerasan, TKI, Bandara, Mudik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai