KBR68h, Jakarta - Indonesia terus mendorong pentingnya komunikasi antaranggota kelompok negara maju dan berkembang G-20 soal kebijakan ekonomi makro.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, dengan koordinasi, kebijakan ekonomi makro di negara anggota bisa diantisipasi, sehingga dapat diminimalisir dampaknya oleh negara lain.
Apalagi kata dia, pertumbuhan ekonomi global banyak didorong negara berkembang, di mana negara Asia masih bisa tumbuh sekitar 6 persen.
“Ada kebijakan atau action dilakukan di Amerika, misalnya dengan quantitative easing (pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara, red.). Itu tiba-tiba emerging market (negara-negara berkembang) kena. Ini kan forum G20 ada komunikasi, kita bisa berbicara sebenarnya di sini sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Jangan karena tiba-tiba satu statement tertentu seluruh emerging market terganggu, akibatnya global gross juga terganggu, “ jelas Menteri Keuangan Chatib Basri.
Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan, kondisi ekonomi global masih belum membaik. Dana Moneter Internasional atau IMF bahkan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan yang tadinya 4 persen.
Menurut Chatib, hal ini karena situasinya tidak sebaik yang dibayangkan. Di Amerika terjadi sedikit perbaikan, tetapi di Eropa masih relatif sulit.
Editor: Anto Sidharta
Menkeu Chatib Ungkap Strategisnya G-20
Indonesia terus mendorong pentingnya komunikasi antaranggota kelompok negara maju dan berkembang G-20 soal kebijakan ekonomi makro.

NASIONAL
Selasa, 23 Jul 2013 15:10 WIB


Menkeu Chatib, G-20
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai