Bagikan:

KPPU Cari Dua Alat Bukti Kartelisasi Harga Komoditas

KBR68H, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku masih menyelidiki dugaan kartelisasi yang menyebabkan harga sejumlah komoditas di pasaran melambung tinggi.

NASIONAL

Sabtu, 27 Jul 2013 12:40 WIB

KPPU Cari Dua Alat Bukti Kartelisasi Harga Komoditas

KPPU, kartel, daging sapi

KBR68H, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengaku masih menyelidiki dugaan kartelisasi yang menyebabkan harga sejumlah komoditas di pasaran melambung tinggi.

Penyelidikan tersebut saat ini telah memasuki pencarian dua alat bukti. Juru Bicara KPPU, Ahmad Junaidi mengatakan, ada sejumlah tim yang diturunkan ke lima daerah untuk menyelidiki kenaikan harga ini. Namun, Junaidi enggan menjelaskan, siapa dan pihak mana yang saat ini tengah diselidiki.

"Kalau di KPPUD ada lima daerah, KPPUD kita minta untuk mengidentifikasi fenomena kenaikah harga di bidang itu. (Itu kemana dan melibatkan siapa saja penyidikannya, siapa yang disidik, Pak ?) kalau kemana dan siapanya itu bagian dari teknis penyidikan, tidak bisa kita bagi ke publik. (sudah ada temuan baru dari penyebab naiknya harga beberapa komoditas ?) belum, belum oleh karena penyelidikan kan pencarian bukti-bukti tentang perilaku. tapi, faktatentangkenaikan harga sduah kita ketahui bersama, " terang Junaidi kepada KBR68H, Sabtu (27/7).

Sebelumnya, sejumlah harga komoditas di pasaran naik melebihi batas kewajaran. Di antaranya adalah harga daging, bawang merah, bawang putih dan cabai. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan tengah menyelidiki adanya dugaan kartel yang menyebabkan sejumlah harga komoditas naik di pasaran. Juru bicara KPPU Ahmad Junaidi menegaskan, pihaknya tak akan segan-segan menindak secara hukum, apabila dugaan kartel tersebut terbukti.


Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending