Bagikan:

KPK Kembali Tegaskan Tidak ada Unsur Politik Pada Kasus LHI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan tidak ada unsur politik dalam proses hukum korupsi impor daging sapi yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaq.

NASIONAL

Senin, 01 Jul 2013 20:08 WIB

Author

Nur Azizah

KPK Kembali Tegaskan Tidak ada Unsur Politik Pada Kasus LHI

luthfi hasan ishaaq, korupsi sapi, PKS, KPK

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan tidak ada unsur politik dalam proses hukum korupsi impor daging sapi yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaq.

Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, jaksa KPK berperan untuk membuktikan ada tidaknya keterlibatan bekas Presiden PKS itu dalam kasus di Kementerian Pertanian. Meski begitu, kata Johan, KPK akan memvalidasi adanya data yang muncul di persidangan untuk mengembangkan perkara tersebut.

"Mengenai informasi yang tidak terkait dengan terdakwa dalam penyidikan, tentu oleh KPK akan divalidasi itu tempatnya bukan di dalam persidangan yang tidak terkait dengan terdakwa. Jadi isi dakwaan jaksa KPK dan yang harus dibuktikan oleh jaksa KPK di dalam persidangan. Apakah perbuatan LHI terkait dengan penerimaan hadiah atau janji pengurusan impor daging sapi di kementerian pertanian itu sejauh mana disajikan dalam proses persidangan. Nanti hakim yang memutuskan. jadi saya kira tidak ada motif politik yang dituduhkan itu," terang Johan Budi di gedung KPK.

Sebelumnya Zainuddin Paru, pengacara Luthfi Hasan Ishaq menuding KPK mengabaikan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikan dan penyitaan harta milik kliennya. Zainuddin menuding ada modus politik dalam proses penyidikan dan penahanan bekas Presiden PKS itu.

Dalam pembacaan eksepsi bekas anggota DPR itu, Zainuddin menyebut nama Menkoperekonomian Hatta Rajasa, juga Ketua Fraksi Golkar DPR Setiono Viento yang merupakan orang kepercayaan Aburizal Bakrie tidak terdapat dalam dakwaan kliennya. Padahal, kata dia, nama politisi itu muncul dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Direktur PT Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending