Bagikan:

Komnas HAM Belum Terima Laporan Muhammadiyah Soal Komentar Wamenag

KBR68H, Jakarta

NASIONAL

Selasa, 09 Jul 2013 10:10 WIB

Author

Doddy Rosadi

Komnas HAM Belum Terima Laporan Muhammadiyah Soal Komentar Wamenag

komnas ham, laporan muhammadiyah, komentar wakil menteri agama, awal puasa

KBR68H, Jakarta – Komnas HAM belum menerima laporan dari ormas Muhammadiyah tentang komentar Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar soal penetapan awal puasa. Dalam wawancara di salah satu televisi swasta, Nasazaruddin Umar mengungkapkan, pihak yang tidak taat terhadap keputusan pemerintah dalam penentuan awal puasa dianggap tidak mengakui Ulil Amri atau pemimpin. Komisioner Komnas HAM, Imdadun Rahmat mengatakan, Komnas tidak akan langsung memanggil Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar apabila sudah menerima laporan dari Muhammadiyah. Karena, harus ada sejumlah prosedur yang dilakukan sebelum laporan tersebut diproses.

“Kami akan rapat dulu dan menentukan apakah penyataan Wakil Menteri Agama itu bisa dimasukkan kategori intimidasi dan pemaksaan atau hanya merupakan pendapat pribadi. Kalau masuk kategori intimidasi, maka laporan tersebut bisa langsung diproses,”kata Imdadun ketika dihubungi KBR68H.

Komisioner Komnas HAM Imdadun Rachmat menambahkan, setelah laporan diproses maka ada tiga cara yang bisa diambil yaitu mengirimkan surat klarifikasi, surat teguran dan yang paling keras adalah memanggil langsung Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar sudah menyampaikan permohonan maaf atas komentarnya tentang penetapan awal puasa yang dianggap mengintimidasi ormas Muhammadiyah. Namun, ormas Muhammadiyah tetap melaporkan Wamenag ke Komnas HAM atas pernyataannya tersebut.

Muhammadiyah sudah lebih dahulu memutuskan awal puasa pada Selasa 9 Juli. Sedangkan pemerintah memutuskan awal puasa baru dimulai pada Rabu 10 Juli 2013.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending