KBR68H, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM mencatat penyebab larinya tahanan di Rutan Batam, Kepulauan Riau karena jumlah petugas penjaga yang kurang.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengatakan jumlah sipir di Rutan Baloi Kelas II A Batam tidak sebanding dengan jumlah tahanan. Hanya saja dia tidak tahu persis jumlah perbandingan itu. Saat ini Kementerian tengah mengevaluasi peristiwa itu. Rencananya jumlah sipir akan ditambah.
"Jumlah tenaga di sana dan jumlah tahanan di Rutan Batam memang cukup tinggi. Over capasitas juga cukup tinggi. Tapi agar dibedakan narapidana di Tanjung Gusta, dan ini adalah tahanan yang belum memegang putusan pengadilan. Saya kira peristiwa larinya tahanan itu tidak hanya di tahanan rutan. Bisa dia lari dari tahanan polisi itu bisa terjadi sehari-hari," jelas Amir di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/7).
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menambahkan terkait peristiwa larinya belasan tahanan di Rutan Batam, dia akan melakukan evaluasi terhadap pejabat Rutan setempat. Kemenkumham pun sudah meminta bantuan Kepolisian untuk memburu sisa tahanan yang masih buron.
Sebelumnya. 11 tahanan kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Baloi Kelas II A Batam, Kepulauan Riau. Saat ini sudah ditangkap kembali 3 orang, lainnya sedang dalam pengejaran. Kebanyakan tahanan yang kabur adalah tahanan kriminal dan narkoba.
Editor: Anto Sidharta
Kemenkumham: Minim Penjaga, Tahanan Rutan Batam Kabur
Kementerian Hukum dan HAM mencatat penyebab larinya tahanan di Rutan Batam, Kepulauan Riau karena jumlah petugas penjaga yang kurang.

NASIONAL
Kamis, 18 Jul 2013 21:05 WIB


Kemenkumham, Minim Penjaga, Tahanan Rutan Batam
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai